Perjalanan Honda PCX, dulu identik dengan motor pejabat, kini makin merakyat!

Halo Bikerzzz…

Menyebut Honda PCX, tentu sebagian besar para pengguna sepeda motor akan membayangkan sosok motor matic dengan dimensi yang besar, lebih besar dari rata-rata motor matic yang beredar sejak pertengahan tahun 2000an. Walau di banyak daerah, terkadang penyebutan PCX ini belum terlalu familiar bagi masyarakat terutama di areal sub urban dan rural atau pedesaan.

Honda PCX sendiri memiliki perjalanan yang bisa dibilang istimewa, selama satu dekade lebih sejak motor ini pertama dihadirkan oleh PT. Astra Honda Motor ke Indonesia. Perjalanan yang sampai sekarang, menemani perjalanan banyak Bikerz Indonesia, yang beruntung memiliki motor ini di rumah. Baik sebagai sarana transportasi, maupun sebagai aset koleksi. Eh beneran lho, ada beberapa Bikerz kenalan gue yang masih memiliki motor PCX generasi awal, namun memilih merawat motornya tersebut dengan telaten, padahal di rumah juga berjejer beberapa motor keluaran terbaru. Tapi tentu opsi terakhir hanya bagi Bikerz istimewa yang memilih menginvestasikan uang dan energinya untuk memiliki dan merawat motor kesayangannya, seperti Honda PCX series tersebut.

Jadi pada tahun 2010 lalu, atau sebelas tahun dari sekarang, PT. Astra Honda Motor menghadirkan generasi perdana Honda PCX dari negeri Gajah Putih, Thailand, untuk melengkapi varian skutik andalannya di pasar Indonesia. Saat itu telah ada Honda Vario 110, Vario Techno 110 dan Honda BeAT yang ketiganya merupakan motor matic dengan teknologi penyuplai bahan bakar dengan mode karburator. Yaapss, teknologi pengabut bahan bakar model lawas yang telah dipakai oleh ratusan juta motor di dunia hingga perlahan digantikan dengan teknologi injeksi yang lebih bertenaga, irit BBM, ramah lingkungan dan efisien dalam perawatan.

Dan seperti judul diatas, Honda PCX ini merupakan jenis motor matic yang unik, setidaknya begitu yang gue jumpai di sepuluh tahun perjalanan karir gue waktu bekerja di Brand Honda di provinsi Riau dan Sumatera Barat sejak 2010 hingga 2020 kemarin. Honda PCX generasi awal, merupakan jenis motor yang dapat dibilang langka di jalanan. Dan saking langkanya, banyak warga masyarakat yang terheran-heran waktu melihat motor matic bongsor ini ada di dealer Honda.

Di awal kehadirannya waktu gue berada dan berdinas di sebuah Finance Company di pinggiran wilayah provinsi Riau pada tahun 2010 hingga 2012 lalu, gue beberapa kali menjumpai motor Honda PCX generasi pertama ini di beberapa tempat seperti area perkantoran, parkiran mall dan parkiran cafe di kota gue. Karena penasaran, gue cari tau itu motor siapa yang di depan (sambil nunjuk ke posisi motornya) saat bertanya ke tukang parkir maupun orang yang gue kenal. Dan jawabannya punya pola yang hampir serupa, kalau gak punya anak Kapolres, kalau engga ya anak Camat atau Kepala Dinas Kabupaten tempat gue berdomisili waktu itu, wkwkwkwk. Motor pejabat yang gak hanya dari segmen sport, namun juga dari segmen matic, dengan harga yang menyerempet ke harga motor sport yakni di angka 30 jutaan.

Honda PCX memiliki klan dan perjalanan yang memiliki kesan bagi banyak orang. Klan Honda PCX diantaranya PCX125, PCX 150, PCX Hybrid/e-HEV, dan terakhir PCX Electric. Dua klan terakhir mungkin populasinya gak banyak terlihat, namun faktor kebijakan pabrikan terkait PCX Electric yang tidak dijual bebas saat peluncurannya, sedikit banyaknya juga mempengaruhi soal populasi tersebut.

Perjalanan Honda PCX dari versi CBU ke versi Lokal 2010-2017. Dok. Kumparan

Panjangnya perjalanan Honda PCX yang mengalami perubahan dari seri pertama yang dibekali mesin 125cc dan diimpor dari Thailand, memiliki desain yang membulat dengan lampu depan masih menganut model bohlam. Lalu berganti ke mesin 150cc eSP namun kali ini diproduksi di Vietnam dan dibekali dengan teknologi lampu Light Emiting Diode (LED) yang berkesan mewah dan memberikan pencahayaan optimal dan mengalami perubahan pada garis desain yang tampil lebih mewah. Saking mewahnya, harganya sampai tembus 43 juta di akhir seri CBU Vietnam pada akhir 2017 silam. Sebuah harga yang bikin geleng-geleng kepala banyak orang jika dibandingkan dengan kompetitornya waktu itu.

Perjalanan berlanjut dengan berakhirnya era PCX CBU dan berganti ke versi lokal pada tahun 2018 yang jauh lebih bersahabat secara harga, namun tampil makin menarik lewat beberapa ubahan yang diberikan oleh Astra Honda Motor selaku ATPM Honda di Indonesia seperti penambahan smart key system dan rem cakram yang hadir di kedua roda serta hadir dengan garis desain khas Big matic terutama pada sisi depan. Beberapa teman dan kenalan gue pribadi juga banyak yang beralih ke motor PCX versi lokal ini, dan dua alasan utama dari mereka adalah dari sisi desain dan harga yang kini jadi lebih masuk akal, setidaknya begitu ujar mereka waktu gue tanyain kenapa ambil PCX tersebut.

Namun seiring waktu, perkembangan penjualan dari Honda PCX versi lokal belum semanis ekspektasi pabrikan. Yaa hal ini gue anggap wajar sih, karena kebetulan di segmen Matic besar produksi lokal, PCX memang follower lah ibaratnya. Hal ini juga ditambah dari kompetisi penjualan yang diset berbeda dari kompetitornya, dimana dapat dibilang masih berat untuk dapat mengejar volume penjualan, mau tidak mau AHM sebagai pabrikan kembali harus memutar otak untuk mengubah kelas motor ini menjadi setingkat lebih baik dibandingkan generasi sebelumnya.

Dan saat yang dinantikan akhirnya tiba. Hingga akhirnya bulan Februari silam, Astra Honda Motor kembali merubah tampilan PCXnya dengan sedikit sentuhan modern pada beberapa sisi, dan dibekali dengan mesin yang lebih bertenaga tentunya, lewat mesin baru berkubikasi mentah 156cc dan 4 klep pada kepala silindernya. Desain juga dipermak, gak banyak namun efeknya bikin pabrikan lain terhenyak. Sambutan para Bikerz pun positif, motor ini juga memberikan sederet kelebihan lewat fitur-fitur yang diusung, hingga digelari sebagai Matic besar Honda 160cc yang porsi penjualannya juga berbanding lurus dengan peningkatan spesifikasi motor ini.

Honda PCX 160, Matic besar Honda dan perkembangan pasar Big Matic tanah air
Honda PCX 160 yang kini beredar di Indonesia juga makin eksis di pasaran. Perasaan sebulan terakhir makin sering berpapasan dengan PCX 160 ini, baik saat berhenti di lampu merah, maupun ketika berada di parkiran coffee shop langganan. Yang bikin makin spesial, pemakainya gak hanya kaum lelaki, beberapa kali berjumpa dengan kaum hawa yang kini juga gak mau ketinggalan soal pilihan motor matic yang nyaman dan fungsional.

Hal ini tentu dapat dimaklumi mengingat PCX 160 hadir dengan sederet kelebihan dibandingkan generasi sebelumnya, plus harga yang hanya selisih 500 ribuan dari PCX 150. Selain itu, gema Matic besar itu PCX 160 memang terasa efeknya. Garis desain yang tetap terlihat lux, ditambah fitur-fitur andalan yang memanjakan pemiliknya saat berkendara, dan tentu saja faktor tenaga yang kini terkerek naik seiring penambahan kubikasi pada mesin, membuat Honda PCX 160 kini menjelma menjadi idola baru Matic besar di Indonesia.

Tagline baru PCX160, Matic besar itu PCX 160

Gue pribadi sempat dua kali mengikuti jalannya peluncuran motor Honda PCX ini di Sumatera Barat. Maklum di Sumatera Barat sendiri terdapat dua Main Dealer Honda yakni Hayati dan Menara Agung, suatu hal yang hanya dapat ditemui di Sumatera Barat sih ada dua perusahaan/ Main Dealer Honda kembar, pertanda apa, pertanda market Honda di Sumatera Barat ini unik, hehehehe…

Kompetisi di segmen Matic besar saat ini memang hanya menyisakan sedikit kontestan. Namun dengan perubahan yang dialami oleh Honda PCX saat ini, kompetisinya sekarang mengerucut pada dua motor saja yang dapat dianggap sebagai Volume maker di segmen AT High, dimana salah satunya adalah Honda PCX 160. Pengalaman berkendara dengan PCX 160 ini sendiri memang beda, impresi yang nyaman dan dorongan tenaga yang lumayan berubah, membuat berkendara di atas PCX 160 ini juga makin feel free.

Matic besar kini menjadi “ancaman” bagi segmen motor lainnya termasuk pengguna motor bebek dan sport. Fitur yang wah, sensasi berkendara yang mewah, dan pengoperasian yang mudah, membuat para pengguna motor bebek dan AT low menjadi tergoda untuk step up naik kelas. Dan pengguna motor sport terutama di perkotaan, sudah barang tentu akan digoda lebih dulu seiring pegelnya berkendara dengan motor berkopling manual, terutama saat membelah kemacetan di perkotaan.

Well, fase bulan madu alias fase penerimaan awal sebuah varian motor baru di enam bulan pertama setidaknya dapat menjadi penanda, seberapa eksis PCX 160 ini nantinya. Namun, ketika volume perjumpaan dengan motor ini di jalanan ataupun di parkiran terus meningkat, step up hanya soal waktu, baik bagi para pengguna sepeda motor di luar sana, ataupun bagi gue, Papabikerz…

PCX dan Komunitas HPCI
Bicara mengenai motor Honda PCX, tentu akan berkorelasi dengan komunitas pemakai dan pemilik dari skutik yang kini dibekali mesin empat klep tersebut. Yaapsss, PCX memiliki komunitas yang akan mengangkat nama Honda secara umum dan PCX secara khusus. Sebagaimana kita ketahui, bahwasanya masing-masing tipe dari sepeda motor khususnya Sepeda Motor Honda, memiliki klub-klub yang tumbuh dan berkembang dari waktu ke waktu, Sebagaimana halnya dengan Honda PCX itu sendiri, juga memiliki klub yang menampung ribuan pengguna Honda PCX di dalamnya. Salah satu klub yang paling dikenal oleh masyarakat tentu saja Honda PCX Club Indonesia (HPCI).

Rombongan member HPCI Bogor saat sampai di tugu nol kilometer Sabang

HPCI sendiri saat ini berumur hampir satu dekade. Perjalanan panjang dari Honda PCX Club Indonesia ini juga dapat menyiratkan, bagaimana sebuah komunitas terbentuk serta menaungi para member yang ada didalamnya. Kebersamaan antar member, terjalin dengan baik seiring visi dan misi klub yang hadir untuk menjaga tali persaudaraan antar insan otomotif dan masyarakat pada umumnya. Kebetulan di kota gue Padang, gue kenal dengan salah seorang Dewan Pembina Nasional yang juga ketua umum Asosiasi Honda Sumatera Barat (AHSB). Om Anas, begitu gue biasa memanggilnya, merupakan salah satu rombongan founder dari Honda PCX Club Indonesia, di kota Padang sendiri, om Anas juga berjasa dalam membangun Honda PCX Club Padang, yang kini juga terus mengembangkan sayapnya dengan hadirnya chapter-chapter lain di Ranah Minang.

Berjumpa Nasril Bagindo Rajo a.k.a Om Anas di sebuah bengkel bersama unit PCXnya

Ngobrol singkat namun padat bersama Om Anas di beberapa kesempatan, gue pribadi mendengarkan dengan seksama perjalanan berdirinya HPCI di Indonesia, serta perkembangan HPCI hingga saat ini. Chapter demi chapter baru terus bermunculan dan diiringi dengan pertambahan anggota/ member. Sehingga tak ayal, saat ini HPCI merupakan salah satu klub motor Honda yang paling eksis baik di Indonesia pada umumnya, dan di Sumatera Barat khususnya.

Berbagai ragam kegiatan positif juga digelar oleh masing-masing chapter, mulai dari kegiatan keorganisasian, bakti sosial, hingga bekerjasama dengan berbagai kegiatan positif yang digelar bersama pihak Honda dan pihak lainnya di berbagai daerah di Indonesia. HPCI juga mudah untuk dijangkau terutama di ranah media sosial, kalian bisa kunjungi dan ikuti akun media sosial seperti Instagram dari HPCI di @honda.pcx.club.indonesia.

Salah satu yang terupdate adalah perjalanan sembilan orang member HPCI dari kota Bogor yang melakukan perjalanan ke Nol kilometer Sabang, Nanggroe Aceh Darusallam. Rombongan HPCI Bogor itu sendiri berangkat dari kota Bogor pada 27 Februari dan mendarat di Nol Kilometer Sabang pada 14 Maret 2021 silam. Dan salah satu agenda kegiatan adalah bersilaturahmi di beberapa chapter yang dilalui dari kota Bogor, hingga sampai di Nanggroe Aceh Darusalam, dimana salah satu chapter yang dikunjungi adalah HPCI Chapter Padang.

Sekarang motor Matic boleh dibilang motor yang multiguna. Gak hanya buat keliling komplek sore hari, motor Matic juga dapat diandalkan menempuh jarak ratusan bahkan ribuan kilometer menuju ke berbagai destinasi idaman para Bikerz, seperti halnya yang dilakukan oleh para member dari HPCI Bogor tempo hari.

Banner kegiatan live IG HPCI Chapter Padang bersama Main Dealer Honda Hayati Pratama Mandiri

Berbagai kegiatan positif dan inspiratif digelar oleh HPCI, baik dengan bekerjasama dengan pihak lain seperti AHM, Main Dealer, Dealer, maupun pada kegiatan mandiri yang melibatkan internal klub. Kegiatan tersebut tentu saja akan bermanfaat sekali terutama bagi para member yang baru merasakan bergabung dengan komunitas motor. Karena tidak hanya memupuk rasa persaudaraan antar member, melainkan juga membina hubungan baik dengan berbagai lapisan masyarakat.

Sederet kegiatan positif, tentu akan memberikan kesan dan pengalaman positif bagi para member HPCI. Tagline Enjoy Enjoy Enjoy juga akan dapat dimaknai menjadi spesial tentunya. Gak hanya enjoy motornya yang nyaman dan fungsional, melainkan juga enjoy dengan perjalanan yang ditempuh dan aktivitas yang dilakukan dalam kebersamaan. Tidak heran jika member HPCI akan terus bertambah banyak lagi dari waktu ke waktu, sebuah keadaan yang akan berbanding lurus dengan meningkatnya volume penjualan, terutama sejak PCX 160 resmi dikeluarkan alias dirilis oleh pabrikan …
Tetap solid Honda PCX Club Indonesia, setiap kilometer jalan adalah perjalanan, namun dibalik perjalanan tersebut selalu tersimpan pelajaran dan makna pertemanan. Enjoy your ride, Enjoy your PCX, Ultimate Excellence…
#PapabikerZ

Pilih Honda Scoopy favoritmu disini!!!
About PapabikerZ 856 Articles
Seorang anak cucu Adam yang bergelut dengan rutinitas duniawi dan mencoba mendokumentasikan beberapa momennya lewat artikel di Wordpress

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan