Halo Bikerzzz…
Sebagai pemakai motor, tentu kita akan sering berhubungan sama yang namanya Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum atau SPBU. Walaupun memang tidak setiap hari mampir, tapi bagai yang setiap hari berkendara bersama motor kesayangan, pastilah akan mengisi ulang BBM entah itu perminggu, ataupun perbeberapa hari.
Dan seperti kita ketahui, SPBU yang dioperasikan oleh BUMN Pertamina, mempunyai empat jenis bahan bakar, yakni Bensin/Premium, Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo. Dimana keempatnya masing-masing ditujukan untuk jenis mesin bensin yang berbeda-beda.
Dikutip dari CNN Indonesia, kecocokan bahan bakar dengan mesin paling mudah ditentukan dari klaim oktan lalu disandingkan dengan rasio kompresi mesin. Apa sih arti kedua istilah itu?
Nah bagi yang sering dengar tapi mungkin belum paham artinya, Oktan adalah istilah yang diambil dari salah satu molekul penyusun bahan bakar bensin yakni Oktana (C8). Bilangan oktan menentukan seberapa besar tekanan yang bisa diberikan pada bensin sebelum terbakar spontan.
Di dalam mesin, campuran bensin dan udara akan ditekan gerakan piston hingga volume campurannya menjadi sangat kecil. Setelah itu campuran akan dibakar oleh percikan api dari busi untuk menghasilkan tenaga yang menggerakkan roda.
Sebelum dibakar busi, campuran bensin dan udara itu bisa terbakar lebih dulu karena tekanan tinggi. Semakin rendah bilangan oktan berarti campuran bensin dan udara bisa terbakar lebih cepat (tanpa busi), sedangkan bilangan oktan tinggi artinya campuran itu akan terbakar pada tekanan yang lebih tinggi.
Sementara rasio kompresi mesin adalah istilah teknis yang menunjukkan perbandingan antara volume silinder ketika piston berada di titik terendah (TMB) dengan titik piston saat berada di titik paling atas (TMA).
Misalnya mesin 2.000 cc terdiri dari empat silinder, masing-masing silinder volumenya 500 cc. Saat piston berada di bawah setiap piston terisi penuh campuran bensin dan udara sebanyak 500 cc, namun ketika piston berada di atas volumenya menjadi 50 cc. Hal itu menandakan rasio kompresi mesin tersebut 10:1.
Semakin tinggi rasio kompresi menandakan teknologi yang digunakan mesin tergolong canggih sebab menghasilkan emisi lebih rendah.
Pilihan bensin dari Pertamina ditujukan untuk mesin dengan kompresi berbeda-beda. Disadur dari aplikasi MyHero Honda dan E-Catalog Yamaha, berikut penjelasan tipe motor dengan nilai oktan BBM yang dianjurkan;
- Premium berwarna kuning, oktan 88 untuk rasio kompresi mesin 9:1.
Oktan 88 cocok digunakan motor lawas dengan kubikasi mesin dan kompresi rendah. - Pertalite berwarna hijau, oktan 90 untuk rasio kompresi mesin 9:1 sampai 10:1.
Oktan 90 cocok digunakan pada Honda BeAT series, Genio, Scoopy, Revo, Supra X. Yamaha Vega Force, Jupiter Z1, Gear 125, FreeGo, Fino, Mio S - Pertamax berwarna biru, oktan 92 untuk rasio kompresi mesin 10:1 sampai 11:1
Oktan 92 cocok digunakan pada Honda Vario series, ADV150, Forza. Yamaha MX King (10,4:1), - Pertamax Turbo berwarna merah, oktan 98 untuk rasio kompresi mesin 11:1 sampai 13:1
Oktan 98 cocok digunakan pda Honda PCX160 (Kompresi 12:1), Supra GTR150 (kompresi 11,3:1), CB150X, CB/CBR150R, Sonic150R, Big Bike Honda, Yamaha R15, R25, WR155R, V-ixion, Aerox, N-Max - Pertamax Racing oktan 100 untuk rasio kompresi mesin 13:1 ke atas.
Oktan 100, tentu akan sangat cocok bagi kebutuhan motor balap
Sebelum memilih bahan bakar yang cocok, ada baiknya pemilik mengetahui dulu informasi rasio kompresi motor yang dimiliki. Rekomendasi bahan bakar dari produsen biasanya terlihat pada label yang ditempel di area lubang pengisian bahan bakar serta di buku petunjuk manual.
Penting untuk memilih bahan bakar dengan tepat untuk kesehatan mesin kendaraan. Salah mengisi bahan bakar bisa mengakibatkan mesin kekurangan tenaga, bunyi ‘ngelitik’, dan cepat panas. Paling pada saat kondisi darurat seperti kehabisan bensin di jalan, okelah sesekali diisi dengan yang berbeda dari kebutuhan mesin motor.
Tapi gak boleh asal isi tanpa memperhatikan kebutuhan dari mesin motor kalian yak gaeess. Jangan malah ngisi PCX160 atau R25 dengan bensin eceran yang berwarna kuning, yang notabene oktannya cuma 88, sementara kebutuhannya harusnya minimal Pertamax atau Pertamax Turbo.
Selain itu juga tidak dianjurkan mencampur-campur bensin yang digunakan. Usahakan sesuai dengan kebutuhan mesin dan itu aja terus dipakai. Sayang kan beli motor mahal-mahal tapi performa mesinnya gak maksimal karena pemilihan bensin yang tidak sesuai.
#Papabikerz
Tinggalkan Balasan