Mengenal lebih dekat Honda EM1 e:

Honda EM1 e:

Halo Bikerzzz…

Eranya motor listrik memang telah dimulai di Indonesia. Banyak brand motor baik dari dalam maupun luar Indonesia merilis produk motor listriknya ke pasaran. Salah satu brand yang juga tidak mau ketinggalan adalah Honda.

Walau terlihat lebih lambat dari brand lain terutama brand motor listrik asli Indonesia, Honda memang telah memulai menghadirkan produk motor listrik ini sejak beberapa tahun lalu. Saat itu, PCX Electric menjadi satu-satunya produk motor listrik dari pabrikan Jepang. Namun karena peruntukannya yang belum dipasarkan secara massal, PCX Electric hanya dipakai oleh segelintir pihak terutama disewakan kepada instansi.

Sejak beberapa bulan lalu, PT. Astra Honda Motor telah menghadirkan produk motor listrik massalnya yang bernama Honda EM1 e: di Indonesia. Motor dengan spesifikasi yang tidak terlalu tinggi, namun setidaknya menjawab kebutuhan motor listrik bagi masyarakat yang beralih dari motor konvensional.

Beberapa hari lalu, Papabikerz berkesempatan melakukan Test ride pada motor Honda EM1 e: ini. Bukan seperti pada saat momen launching motor baru yang hanya mencoba di parkiran, kali ini Papabikerz mengajak motor listrik berharga 40 jutaan (termasuk charger) ini berkeliling kota Padang untuk membuktikan kemampuan motor ini melaju pada penggunaan harian.

Setelah mendengarkan sesi tech talk bersama Bro Tono selalu Supervisor Technical Service Departement Honda Hayati, Papabikerz bertolak menuju ke beberapa lokasi ikonik di kota Padang seperti Pantai Padang, Jembatan Siti Nurbaya, Gunung Padang hingga kawasan Bukit Gado-gado. Baru setelah itu, melanjutkan perjalanan menuju ke arah Indarung dan kembali ke Gedung Main Dealer Honda Hayati lagi sorenya.

Lho, kok ambil rute nanjak gitu bukannya jalan datar ala perkotaan! Jawabannya tentu simpel, Papabikerz mau liat sebagus apa motor listrik berdimensi imut layaknya BeAT ini melaju di rute menanjak, dan seberapa jauh jarak yang ditempuh untuk satu kali pengisian baterainya.

Dari data yang tertera pada website Honda, berikut rincian spesifikasi teknis Honda EM1 e;

Dimensi

  • Panjang x Lebar x Tinggi 1795 x 680 x 1080 mm (EM1 e:) 1860 x 680 x 1080 mm (EM1 e: PLUS)
  • Jarak Sumbu Roda 1300 mm
  • Jarak Terendah ke Tanah 135mm
  • Tinggi Tempat Duduk 740 mm
  • Berat Kosong 94 kg (EM1 e:) 96 kg (EM1 e: PLUS)

Mesin

  • Tipe Motor In-Wheel Brushless Motor
  • Power Maksimal 1,7 kW/540 rpm
  • Torsi Maksimal 90 Nm/25 rpm
  • Rated Power 0,58 kW

Baterai

  • Tipe Baterai Lithium-ion
  • Voltase Baterai 50,26 V
  • Kapasitas Baterai 29,4 Ah
  • Berat Baterai 10,2 kg
  • Waktu Pengisian Baterai (0-100%) 6 jam / (25-75%) 2,7 jam

Rangka

  • Tipe Rangka Underbone
  • Ukuran Ban Depan 90/90 – 12 44J
  • Ukuran Ban Belakang 100/90 – 10 56J
  • Rem Depan Cakram Hidolik
  • Rem Belakang Tromol
  • Sistem Pengereman Combi Brake System
  • Tipe Suspensi Depan Teleskopik
  • Tipe Suspensi Belakang Suspensi Belakang Ganda

Kelistrikan

  • Jarak Tempuh 41,1 km (WMTC Mode)
  • Kecepatan Maksimal 45 km/h

Secara umum, kinerja motor listrik Honda EM1 e: ini relatif baik dan minim kendala. Hanya saja memang dibutuhkan sedikit adaptasi terkait teknis berkendara dengan motor ini yang punya sedikit perbedaan terutama dari prosedur startnya.

Impresi berkendara bersama Honda EM1 e: tergolong nyaman walaupun dimensi roda depan dan belakangnya hanya berukuran 12 dan 10 inchi. Ukuran yang kecil seperti ini biasanya hentakan shockbreaker bakalan terasa terlebih ketika melaju di jalan rusak dan banyak polisi tidur.

Buat kamu yang terbiasa berkendara agresif, ukuran ban segini tentu riskan untuk bermanuver layaknya ketika mengendarai motor yang biasa kita pakai. Overall kinerja suspensi juga nyaman dan posisi jok juga mudah dikendarai.

Menjajal motor listrik Honda EM1 e: hingga ke Bukit Gado-gado

Rem depan dan belakang juga bekerja dengan baik. Walau di roda depan menggunakan rem tipe rem cakram dan belakang masih tromol, namun pengereman Honda EM1 e: ini cukup aman karena menggunakan model CBS (Combi Brake System).

Kinerja motor listrik pada Roda EM1 e: ini juga bagus. Dengan top speed on Speedo yang mencapai 48km/jam dan minim delay pada saat buka tutup gas, menjadikan berkendara bersama Honda EM1 e: mirip dengan motor konvensional lainnya.

Kapasitas baterai yang 29,4Ah diklaim mampu melaju sejauh 41,1 km berdasarkan metode pengujian WMTC. Dan dari hasil pengujian Papabikerz dengan berpatokan pada pengukuran dengan menggunakan odometer, motor ini mampu melaju sejauh 38km dari kondisi awal baterainya yang 96% hingga baterainya habis atau di angka 0%.

Angka ini merupakan kombinasi dari berkendara pada jalanan rata dengan jalanan menanjak dengan bobot tubuh 80kg. Mungkin hasilnya bisa berbeda jika dilakukan pada ruas jalan rata perkotaan serta dengan bobot pengendara yang berbeda juga.

Memang tersedia dua mode berkendara yakni Std dan Econ, dimana jika mode std mampu melaju dengan kecepatan on Speedo 48km/jam, maka mode Econ kecepatan motor ini dibatasi diangka 30 kilometer perjam. Hal ini sesuai namanya bertujuan untuk memperpanjang daya jelajah dengan kapasitas baterai yang tersedia. Yaa kecepatan yang dibatasi memang sedikit terasa kurang, Papabikerz lebih suka dengan mode Std yang terasa lebih responsif ketika grip gas dibuka.

Kemudian yang harus menjadi perhatian dari impresi berkendara bersama Honda EM1 e: adalah dari ketiadaan suara. Begitu pada mode ready dimana kunci kontak telah berada di posisi On dan tombol starter ditekan, motor ini akan melaju hening tanpa suara.

Bagi kalian yang perdana mencobanya, akan terasa kaget karena motor ini melaju layaknya motor matic, tapi dengan tanpa suara. Beberapa kali Papabikerz melihat pengendara lain yang berada disamping, seperti tidak menyadari kehadiran Papabikerz disampingnya. Pokoknya khas seperti motor listrik, suara yang terdengar hanyalah putaran roda yang bergesekan dengan aspal, sunyi senyap hingga terasa bikin ngantuk, wkwkwk

Untuk ruas jalan perkotaan yang didominasi oleh jalanan beraspal yang rata, performa motor ini terasa cukup mumpuni. Di ruas tanjakan Bukit Gado-gado pun masih bisa nanjak walau sempat sedikit terhalang akibat kondisi jalan yang bergelombang dan berbelok.

Plus minus Honda EM1 e: menurut Papabikerz

Nah ini bagian paling penting dari setiap review motor, evaluasi. Untuk Kelebihan motor ini sendiri, tentu saja di biaya perawatan yang minim disamping tidak ada lagi biaya bahan bakar minyak seperti Pertalite ataupun Pertamax. Efisiensi waktu lebih dapat karena tidak perlu antri lama setiap kali mengisi bahan bakar.

Motor listrik memang menawarkan keunggulan tersebut sebagai value utamanya. Jika untuk menempuh jarak 40km sehari perjalanan baik ke kantor, kampus, pasar ataupun kegiatan lainnya harus ditukar dengan biaya Rp 10.000 sebagai pembelian Pertalite 1 liter, maka dengan motor listrik hal ini tidak akan ada lagi.

Jika pemakaian rata-rata sehari menghabiskan biaya Rp 10.000, maka untuk sebulan ada biaya untuk bensin aja sekitar Rp 300.000. Sebagai perbandingan, untuk mengisi ulang baterai Honda EM1 e: hingga kondisi full charged itu menghabiskan daya listrik sebesar Rp 2.132 dengan lama pengisian sekitar 6 jam, atau kalau sebulan menjadi Rp 64.000

Akan tetapi, motor konvensional tentu unggul di refueling atau pengisian bahan bakar yang hanya butuh waktu kurang dari 3 menit untuk kemudian dapat melanjutkan perjalanan kembali. Terlebih pada saat menempuh perjalanan jarak jauh seperti touring, gak perlu menunggu berjam-jam layaknya motor listrik. Hanya saja tentu jika jenis BBM yang digunakan adalah non-subsidi, jika masih mengusung Pertalite yaa mesti bersabar juga menunggu giliran.

Baca juga: https://otomotif.kompas.com/read/2024/01/08/190100815/hitung-biaya-mengecas-motor-listrik-honda-em1-e-

Nah, hal ini tentu berbeda cukup jauh bila dibandingkan dari sisi pengisian daya saja. Selain itu untuk perawatan berkala, motor listrik seperti Honda EM1 e: cuma butuh penggantian kampas rem depan dan belakang serta kedua ban setelah pemakaian diatas satu tahun atau untuk jarak tempuh idealnya diatas 25.000km.

Sementara itu pada motor konvensional masih perlu mengganti suku cadang seperti oli dan oli gardan (khusus matic), gigi tarik dan rantai serta V-Belt (matic) dan berbagai komponen lainnya yang telah habis pakai.

Namun salah satu sisi minusnya dari penggunaan motor listrik tentu saja pada pertimbangan penggantian baterai jika telah Soak. Harga baterai seperti yang dipakai oleh motor listrik Honda EM1 e: yang tembus Rp 10.000.000.

Tapi bagi konsumen sendiri tidak perlu khawatir karena di baterai ada garansinya 2 tahun tapi untuk tahap awal extended 1 tahun, atau untuk tahun produksi 2023 ujar Marketing Director AHM, Octavianus Dwi pada saat launching Honda EM1 e: lalu.

Nah, menurut kalian, udah siap move on ke motor listrik kah?

Touring terbaik 2023
Tes nanjak Bukit Gado-gado motor listrik Honda EM1 e:
About PapabikerZ 1077 Articles
Seorang anak cucu Adam yang bergelut dengan rutinitas duniawi dan mencoba mendokumentasikan beberapa momennya lewat artikel di Wordpress

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan